Rabu, 30 Maret 2011


TUGAS ISD
KARYA TULIS TENTANG BUDAYA LOMBOK
"BAU NYALE"
(Dosen Pengampu: Nana Sudiana)

 

Oleh:
Laily widya Astuti
010110a061
PSIK.a


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2010/2011



PENDAHULUAN

A.Kata Pengantar

Indonesia memilki beragam budaya yang tersebar di seluruh kepulauan di wilayah indonesia ini,salah satunya adalah pulau lombok yang memiliki banyak kebudayaan masyarakat yang menarik contohnya adalah “Bau Nyale“ atau menangkap cacing laut (polychaeta). Pemunculan nyale ke permukaan laut yang hanya terjadi satu kali dalam satu tahun merupakan suatu keajaiban alam yang sangat menarik.
Tradisi ini di laksanakan setiap bulan Februari dan tepatnya adalah tanggal 20 bulan atas sekitar 04.00 atau 5 hari setelah bulan purnama di pantai Sager,Kuta lombok Selatan .


ISI

A.Asal-usul kebudayaan

Ø  Kisah Puteri Nyale Mandalika
Dulu di daerah Lombok Tengah berdiri kerajaan bernama Tonjang Beru. Dalam kerajaan itu hidup seorang puteri bernama Puteri Sarah Wulan atau terkenal dengan puteri Mandalika. Ketika dewasa, ia memiliki kecantikan yang dibanggakan oleh rakyatnya. Rambutnya bergelombang seperti lautan. Kelembutan dan tutur katanya yang lemah lembut membuat hati setiap orang menjadi sejuk. Kebaikan hatinya membuat ia dicintai oleh seluruh rakyatnya.
Kecantikan itu membuat banyak pangeran yang jatuh hati dan ingin mempersuntingnya. Para pangeran itu saling mengadu kekuatan dan mengancam akan kehancuran kerajaan Tonjang Beru jika menolak pinangan mereka. Dalam keadaan bimbang, sang puteri mendapat wangsit untuk mengundang semua pangeran ke pantai Kuta . Para pangeran itu harus disertai seluruh rakyat mereka.
Para pangeran itu memenuhi undangan sang puteri. Pantai Kuta dikerumuni oleh rakyat yang sangat banyak, sehingga terlihat seperti kerumunan semut.
Setibanya di pantai, sang puteri berdiri di atas onggokan batu karang. Ia menatap seluruh undangan dan berkata bahwa diriya akan menjadi nyale untuk dinikmati semua orang.
Setelah itu sang puteri menceburkan diri ke laut disertai gemuruh ombak dan suara petir. Beberapa menit kemudian, sang puteri tidak muncul. Kemudian muncullah cacing berwarna-warni di permukaan laut dalam jumlah banyak. Cacing itu diduga adalah jelmaan sang puteri dan dinamakan puteri Nyale. 

B.Kegiatan Bau nyale


Sambil menunggu nyale yg biasanya muncul pada jam 04.00 dini hari,masyarakat Lombok yang ikut merayakan tradisi bau nyale ini biasanya membuat acara drama “Putri Nyale” yang isi dramanya menceritakan tentang asal-usul tradisi ini seperti yang di paparkan di atas.

 

Acara ini dikemas dengan tari-tarian serta musik khas Lombok. Para Pementas seni ini memakai baju-baju adat khas masyarakat lombok suku sasak yaitu "Lambung" baju adat berwarna hitam yang di padu padankan dengan aksesoris seperti gelang dan kalung kayu,sabuk panjang hasil sensekan (tenun),serta alat musik suku sasak yaitu gendang belek.


 
Setelah berbagai pagelaran seni seperti drama putri nyale/mandalika dipertunjukan.Ketika waktu sudah menunjukan sekitar jam 04.00 WITA,maka masyarakat mulai turun dan tumpah ruah beramai-ramai ke laut untuk menangkap nyale dengan alat yang disebut "sorok" (jaring).


Ini adalah nyale hasil tangkapan masyarakat


Nyale ini di olah menjadi makanan oleh masyarakat Lombok dengan cara di masak dengan diberikan bumbu sederhana seperti cabai,bawang putih,bawang merah,garam,santan dan lainya.selain diolah dengan dimasak menjadi sayur,nyale ini juga dikeringkan dengan cara memanggang.nyale juga enak dikonsumsi dengan digoreng dan dicampur sambal.ada juga nyale yang di awetkan dengan mencampur dengan garam yang sangat banyak dan disimpan sebagai campuran makanan di hari-hari mendatang.
Karena nyale ini banyak disukai dan hanya ada satu tahun sekali,harga jual di pasar menjadi lumayan mahal sekitar Rp 15.000 per botol kecil.



Ini adalah nyale yang sudah dimasak


C.Kandungan Gizi pada Nyale

Bagi penduduk lombok selatan khususnya, selain nyale dimanfaatkan sebagai makanan, baik setelah dimasak ataupun sebagai obat, demikian pula bila berlebih dapat dikeringkan dan selanjutnya dapat digunakan sebagai penyedap masakan. Nyale memiliki kandungan gizi yang tinggi. kandungan protein nyale yaitu 43,84 %. bila dibandingkan dengan kerang bulu (Anadara indica) dan kerang hijau (Perna viridia) yang hanya 18,5 %, ataupun telur penyu laut dengan kandungan protein 10,94 %. demikian pula bila dibandingkan dengan telur ayam ras yang mengandung protein 12,2% dan susu sapi yang hanya mengandung protein 3,50 %.. Selain protein, kadar lemak 11,57 % , lebih tinggi dari telur ayam ras dengan kadar lemak 10,5 %. kadar karbohidrat yang terkandung dalam nyale yaitu 0,543% tidak jauh berbeda dengan kadar karbohidrat pada telur ayam ras (0,8%) atau dari penyu laut (0,54%).
Sebagai hewan laut maka nyale juga berkadar fosfor cukup tinggi (1,17%) bila dibandingkandengan hewan darat pada umumnya (1,00%),telur ayam ras ( 0,02 %0,ataupun susu sapi (0,105). kadar kalsium pada nyale ( 1,06 %) lebih tinggi dari kalsium pada susu sapi ( 0,12%). kadar magnesium pada nyale (0,32 %) jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat ( 0,04 %) pada umumnya , ataupun pada telur ayam ras ( 0,05 %). nyale sebagai hewan laut berkadar Natrium (1,69 %) adalah sangat tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat ( 0,16 %) ataupun pada sussu sapi ( 0,05 %).kadar kalium (1,24%) adalah jauh lebih tinggi dari hewan darat (0,2%) ataupun pada sussu sapi( 0,15%). kadar klorida (1,05%) lebih tinggi dari hewan darat (0,11%).telur ayam ras(0,15 %) ataupun susu sapi ( 0,11%). kadar besi nyale (857 ppm) sangat tinggi bila dibandingkan dengan hewan darat ( 80 ppm). Kandungan gizi pada nyale belum dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini nyale hanya dimakan sebagai lauk dan pemanfaatannya tidak bersifat jangka panjang. Melihat tingginya kandungan gizi dari nyale, sangat potensial untuk dijadikan bahan olahan pada industri makanan.

D. Manfaat Nyale Untuk Kesehatan

Selain memiliki kandungan gizi tinggi, nyale juga dapat berfungsi sebagai antibiotik. menunjukkan aktivitas pada 9 bakteri benthos yaitu Salinococcus roseus, Marinococcus halophilus, Marinococcus hispanicus, Micrococcus varians, Methilomonas pelagica, Bacillus sp. Pseudomonas elongata, Alteromonas colwellina, dan halovibrio variabilis. Selain pada bakteri benthos, fraksi tersebut juga menunjukkan aktivitas pada 6 kuman isolat klinis yaitu Psedomonas aeruginosa, Escherichia coli, klebsiella sp, Streptococcus pyogenes, Staphilococcus aureus, dan streptococcus pneumoniae.
Melihat aktivitas nyale sebagai antibiotik, tentunya sangat bagus apabila dimanfaatkan secara optimal dalam industri farmasi mengingat bayaknya penyakit yang ditibulkan oleh kuman-kuman tersebut. Salah satu sumbangan penyakit yang diberikan oleh E. coli adalah diare. adanya E. Coli merupakan indikasi awal adanya kontaminasi bakteri-bakteri strains E. Coli yang bersifat patogen seperti Shigella, Salmonela, atau Yersinia yang menyebabkan diare. penyakit ini merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian pada balita, khususnya di Indonesia. Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia.. Pseudomonas aeruginosa menimbulkan berbagai penyakit diantaranya yaitu : Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan, infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis, otitis eksterna ringan pada perenang, dan infeksi mata.
Sedangkan bakteri Streptococcus pneumoniae menyebabkan Infeksi pneumokokus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, infeksi pneumokokus menyebabkan sekitar 1,6 juta kematian setiap tahun, 700.000 hingga satu juta di antaranya adalah anak usia di bawah lima tahun (balita). Beberapa penyakit yang ditimbulkan adalah pneumonia (radang paru), meningitis (radang selaput otak), dan bakteremia (infeksi darah). Infeksi pneumokokus dapat menyebabkan kematian dan kecacatan yang permanen berupa ketulian, gangguan mental, kemunduran intelegensi, kelumpuhan, gangguan saraf, bahkan kematian. Penakit-penyakit ini biasanya diobati dengan cara pemberian antibiotika dosis tinggi, tetapi saat ini banyak bakteri Streptococcus pneumoniae yang sudah kebal terhadap beberapa antibiotika misalnya penisilin. selain itu, Vaksinasi pneumokokus (PCV-7) dipercaya sebagai langkah protektif terbaik. Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus aureus telah sejak lama dikenal sebagai penyebab utama mastitis subklinik pada sapi perah. Mastitis (radang ambing) masih tetap merupakan masalah utama dalam peternakan sapi perah.





PENUTUP

 A.KESIMPULAN

Bau Nyale atau menangkap cacing laut (polychaeta) yang menjadi salah satu budaya masyarakat Lombok ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.Nyale yang munculnya hanya satu tahun sekali ini selain memiliki kandungan protein yang tinggi tapi juga bisa bermanfaat sebagai antibiotik yang sangat di butuhkan untuk membantu penyembuhan berbagai macam penyakit.

B.SARAN

Melihat manfaat dari nyale yaitu sebagai bahan makanan dengan kandungan gizi tinggi, bahan antibiotik, dan daya tarik pariwisata, maka perlu pemanfaatan secara optimal dari keberadaan nyale tersebut. Cara penangkpan nyale selama ini tidak memperhatikan kelangsungan populasi nyale. kemunculan nyale sekali setahun saat peminjahan bersamaan dengan penangkapan secara besar-besaran akan dapat mengakibatkan berkurangnya populasi dari nyale. melihat hal tersebut diperlukan perhatian secara khusus untuk melestarikan populasi nyale dan memanfaatkannya secara maksimal yaitu dengan membuat zona konservasi dan zona pemanfaatan.




http://berbagifun.blogspot.com/2011/03/pesta-bau-nyale-lombok-part-1.html
dll


C.REFERENSI